Selasa, 15 Maret 2016

               PERMASALAHAN PADA

                           SCANNER

PERMASALAHAN DAN PERBAIKAN PADA SCANNER

1. Tips Scanning
Scanner merupakan satu-satunya alat yang bisa mengubah gambar 
komik kita dari goresan tangan menjadi data digital yang memungkinkan
 untuk di-edit melalui komputer. Akan tetapi sebagian komikus masih
 belum mengetahui seluk beluk piranti komputer ini sehingga 
mereka langsung saja menggunakannya tanpa mempedulikan hasil yang 
akan diperoleh. Namun adakalanya gambar hasil scanning tidak memuaskan 
selera. Gambar pecah-pecah, bercak-bercak, dan warna lebih gelap seringkali 
mengurangi kualitas gambar komik yang telah kita lukis. Yang pertama
-tama menjadi kekhawatiran kita adalah apakah scanner mengalami 
gangguan atau, lebih buruk lagi, apakah kita telah terjebak dalam 
permasalahan scanner, dimana hal itu hanya dipahami oleh spesialis s
eni komputer ulung? Tapi cobalah tenang sedikit. Ingat bahwa scanner 
hanyalah alat perekam seperti halnya peralatan stereo, kita mungkin harus
 menyetel bass dan treble agar mndapatkan efek yang diinginkan.

Tips 1 : Tentukan resolusi minimum.

Beberapa desainer grafis mungkin menyarankan kita untuk men-scan 
pada resolusi 300 dpi sebab resolusi tersebut cukup baik kualitasnya untuk 
di-print. Agaknya resolusi 300 dpi memang cukup baik untuk dokumentasi warna, 
namum bagaimana kalau gambar yang kita scan hitam-putih? Patutkah untuk di-scan
 pada resolusi tersebut? Apakah bukan pemborosan jika melakukan scanning t
erlalu detail untuk gambar yang sederhana? Ingat bahwa semakin tinggi resolusi maka
 semakin lama proses scanning-nya. Oleh karena itu kita perlu mengetahui seberapa 
besar resolusi minimum yang bisa kita terapkan pada suatu gambar tanpa mengurangi
 kualitasnya. Untuk mengetahui resolusi minimum kita juga harus menentukan ukuran 
gambar yang kita scan dan ukuran reproduksi yang akan kita cetak nantinya. Rumus 
resolusi minimum adalah :
Dpi scan = (resolusi printer x ukuran reproduksi)/ukuran asli
Untuk gambar kelabu atau hitam-putih, kondisinya lebih rumit. Sehubungan 
dengan cara percetakan mengkisikan nilai kelabu menjadi dot, kaidah yang perlu
 diketahui adalah men-scan gambar asli agar hasil reproduksi yang tercetak memiliki
 frekuensi kisi antara 1,4 hingga 2 kali. Rumus resolusi minimumnya :
Dpi scan = (screen frequency x ukuran reproduksi x 1,4)/ukuran asli
Screen frequency diukur dalam lpi (lines per inch) dan merupakan setting yang 
sudah diketahui oleh perusahaan percetakan, jika kamu belum mengetahuinya ambil saja 
nilai 120 lpi. Nilai 1,4 merupakan “fudge factor” yang menunjukkan resolusi minimum 
 yang dapat memberikan hasil yang dapat diterima pada kebanyakan peralatan output 
postscript. Kamu boleh saja menaikkan nilai tersebut untuk mendapatkan jaminan 
kualitas ekstra, tetapi jangan melebihi 2. Faktor yang lebih tinggi hanya akan menghasilkan 
data tambahan yang tidak dapat digunakan oleh printer yang kemudian akan terbuang 
percuma (dimana hal itu membuat waktu pencetakan menjadi lebih lama). Scanning pada r
esolusi yang lebih besar sedikit dari resolusi minimum akan memberikan tambahan
 keamanan dalam hal dimana kita tanpa diduga sebelumnya perlu memperbesar gambar sedikit.

Tips 2 : Jumlah warna scanning.

Jenjang warna juga berpengaruh terhadap hasil scanning. Faktor ini menjelaskan 
seberapa jauh scanner menterjemahkan warna dari gambar asli kedalam bentuk 
data digital. Jika kita men-scan gambar berwarna sebaiknya menggunakan kualitas 
32-bit yang telah menjadi standar editing grafis. Sebaliknya untuk gambar hitam-putih
 kita gunakan jenjang warna grayscale. Antara jenjang warna grayscale juga memliki 
kualitas berbeda-beda, pilih sesuai dengan karakteristik dari gambar kita. Misalnya 
untuk gambar outline sederhana kita bisa menggunakan grayscale 1-bit (black and white) 
sehingga ukuran file gambar yang dihasilkan nantinya tidak terlalu besar.

Tips 3 : Tentukan format file sasaran 
.
Semua jenis format file memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Seperti 
file BMP yang gambarnya bagus tapi memiliki ukuran file besar, atau JPEG yang ukuran 
file-nya terkompresi namun gambarnya terkadang terdistorsi. Semua jenis file rasanya 
cukup baik untuk dijadikan sasaran, namun disarankan untuk jangan menyimpan hasil scan
 pada format file yang terkompresi sebab gambar tersebut kemungkinan akan “dilucuti” 
sebagian dengan tujuan untuk memperkecil ukuran file. TIFF dan BMP merupakan salah 
satu pilihan yang layak walaupun berukuran besar. Namun sebaiknya kita menyimpan hasil 
lnya jika kita menggunakan program Photoshop maka kita menggunakan file PSD.

Tips 4 : Scan yang diperlukan saja.

Cara ini cocok digunakan jika ukuran gambar komik yang kita scan lebih kecil 
daripada luas permukaan perekam scanner, siasanya pada scanner tipe flatbed.
 Sebab secara default scanner akan men-scan keseluruhan dari permukaan perekam ini s
ehingga proses sanning cenderung akan lama. Oleh sebab itu kita perlu mengatur scanner a
gar men-scan halaman komik kita saja, caranya adalah dengan melakukan cropping lewat 
program yang disertakan oleh scanner tersebut. Tapi ingat, ukuran cropping harus 
disesuaikan dengan resolusi gambar yang sudah kita tentukan sebelumnya.

2. Mengatasi masalah yang mungkin timbul dari scanner

Sebagai alat elektronik, scanner tak luput dari berbagai masalah teknik. Adakalanya
 scanner tidak berfungsi dengan baik. Mungkin saja masalah yang ditimbulkan diakibatkan
 oleh kesalahan pengoperasian sehingga dapat kita perbaiki dengan cara-cara sederhana. 
Masalah-masalah tersebut antaralain :
  • Gambar hasil scan pecah-pecah :
Mungkin resolusi yang kamu gunakan kurang memadai. Coba untuk men-scan 
sedikit lebih besar daripada resolusi minimum dan sesuaikan kualitas warnanya 
(hitam-putih> grayscale, berwarna> 32-bit).
  • Gambar hasil scan kotor dan berbercak :
Mungkin saja permukaan kaca scanner kotor atau berjamur. Lepas kaca tersebut dari 
scanner dan bersihkan dengan kain lembut dan cairan pembersih kaca.
  • Gambar belang sebelah :
Jika gambar hasil scan memiliki belang berwarna kuning, biru, merah, atau lainnya, bisa
 jadi disebabkan oleh scanner yang terlalu lama dinyalakan. Lebih baik scanner-nya 
dimatikan dulu selama beberapa saat sampai dingin, lalu gunakan lagi untuk men-scan.
  • Gambar terlihat besar di layar monitor :
Hal tersebut bukan masalah, sebab ukuran gambar yang ditayangkan oleh layar
 monitor tergantung dari resolusi tampilannya, sehingga jauh berbeda dengan ukuran 
gambar sebenarnya dalam bentuk kertas. Gambar asli kamu secara metrik tetap memiliki
 ukuran yang sama, tidak berubah.
  • Warna gambar asli dengan warna gambar di monitor berbeda :
Sebenarnya warna yang telah dipindai oleh scanner tidak salah. Hal tersebut disebabkan 
karena perbedaan penampilan warna antara monitor dengan gambar asli. Gambar asli 
menampilkan warna melalui pematulan cahaya dari media kertas sedangkan monitor 
menampilkan warna dengan menyorotkan cahaya dari tabung fosfornya ke mata kita. 
Untuk mengatasi masalah ini kita perlu melakukan kalibrasi terhadap layar monitor yang c
aranya akan kita bahas nanti.Top of Form
  • Gambar hasil scan terlihat kabur :
Proses scan berjalan dengan lancar dan seolah-olah tidak terjadi masalah pada scanner
Tetapi setelah Anda melihat hasilnya, gambar hasil scan terlihat tidak jelas dan kabur 
seperti terkena efek blur. Jangan terlalu pusing untuk masalah seperti ini, ada beberapa 
hal yang dapat Anda ikuti untuk mengembalikan scanner Anda pada posisi normal. Berikut 
tips yang dapat Anda coba:
  1. Jika gambar terlihat kabur, Anda dapat men-set resolusi display-nya ke 
  2. High Color (16-bit), selanjutnya biarkan scanner melakukan pemanasan 
  3. (warming up) selama beberpa menit.
  4. Anda juga harus memperhatikan kebersihan dari Scanner Anda, terutama 
  5. jika Anda jarang mengguakan Scanner. Karena jika Scanner Anda kotor akan 
  6. mengakibatkan hasil scanner juga kurang memuaskan, bahkan cenderung 
  7. mengakibatkan mesin Scanner mudah rusak.
  8. Anda dapat mempergunakan kain yang lembut untuk membersihkan pada bagian 
  9. kacanya, pastikan membersihkan dengan hati-hati.

Bagaimana cara memperbaiki scanners yang rusak?

Nah sobat
pada kesempatan kali ini aku mau tanya cara memperbaiki scanner yang rusak,...
kerusakan yang aku alami sbg,......
1. Saat kabel Usb scanners aku tancapkan Pada Pc
scanner hanya bergerak kedepan sedikit,... status lampu scanners tidak nyala,....
aku cabut ulang Usb_nya dan aku tancap lagi masih sama scanners hanya bergerak 
sebentar kedepan dengan status lampu scann tidak nyala,.....
Finnis akhirnya lampu scann berhenti didepan tidak bergerak karena mentok mungkin,...
saya cabut usb y dan saya tancapkan lagi hanya bunyi krat kret krat kret saja,......
ada yang bisa terangkan apa penyebab dari masalah scanners saya ini kawan?
1. apa dari lampu scanners y rusak?
2. atau ada komponen lain yang mati......??
mohon bantuan y sob scanners saya Type : CanoScan Lide 110

Membongkar dan memperbaiki epson TX121


Kali ini saya akan memberikan sedikit referensi bagi Anda yang memiliki keinginan 
untuk membaongkar printer epson tipe TX121x. Semoga dengan posting saya kali in
i bisa membantu Anda untuk memperbaiki printer epson yang rusak, dari pada di bawa 
ketikang service yang harus menunggu beberapa hari sampai berbulan-bulan. Kebetlan 
printer epson yang saya perbaiki ini adalah dengan kerusakkan mati total. Jadi 
selain Anda dapat mengetahui cara membongkar printer epson TX121, Anda juga 
dapat mengetahi bagaimana cara memperbaiki printer epson yang rusak mati. Baiklah
 tanpa banyak kata-kata lagi saya akan memberikan langkah-langkah dalam 
membongkar printer epson TX121 beserta gambarnya berikut ini.

Sebelum membonngkar alat-alat yang perlu disiapkan adalah printer epson yang 
kan di bongkar pastinya :) , obeng, dan juga peralatan reparasi elektronika 
seperti; solder, timah, attraktok (penyedot timah), dan beberapa komponen yang 
digunakan dalam penggantian komponen printer yang rusak.

Jika semua alat-alat yang dibutuhkan sudah selesai disiapkan maka Anda siap 
untuk menbongkar printer pson TX121x.  Dalam membongkar printer  epson
 TX121x ini Anda akan menemukan 6 buah baut, dan jika Anda akan membongkar/
melepas MainBoard dari printer tersebut maka Anda harus melepas kurang lebih 8 buah baut.
1. Pada bagian belakang printer ada 4 lubang baut yang Anda harus lepas.

2. Lepaskan tutup scan printer, dengan cara menarik 2 pengunci  tutup tersebut  keatas.


3. Kemudian pada bagian depan printer ada 1 buah baut yang terletak di pojok kiri atas.

4. Sebelum Anda melakukan langkah ke-3 Anda harus melepaskan tutup depan 
printer tersebut. (lihat gambar dibawah ini). Lepaskan dengan cara menariknya 
 kekiri (lihat anak panah), hati hati karena ada sebauh per pada bagian tersebut.


5. Setelah tutup depan berhasil Anda lepaskan maka akan terlihat dengan jelas 
sebuah baut pada bagian pojok kiri atas.

6. Pada bagian switch control power, scan, stop (lihat gambar) ada 2 buah pengunc
i dibagian atasnya. Lepaskan kunci tersebut melalui bagian depan printer.

7. Jika langkah ke-6 sdah dilakukan, dorong kedepan bagian switch control tersebut. 
(lihat anak panah pada gambar). Maka Anda akan melihat 1 buah baut pada pojok 
kanan bawah.


8. Jika langkah 1-7 sudah Anda lewati maka priter tersebut sudah dapat di 
 bongkar. Dalam membongkar, anda harus berhati-hati karena ada 4 buah pengunci
 yang akan menyulitkan Anda pada langkah ke-8 ini. Pengunci tersebut ada 2 di kiri 
dan 2 lagi di kanan. (gambar di bawah ini adalah pengunci). 

Tambahan : jika Anda telah berhasil membuka printer (bagian scan) maka jangan
 langsung ditarik keatas, karena ada kabel fleksible yang harus dilepaskan terlebih dahulu
9. Setelah langkah ke-8 sudah selesai maka printer sudah terbuka. (lihat gambar).

10. Langkah selanjutnya adalah membongkar mekanik printer. Sebelum 
membongkar mekanik, lepaskan dahulu 2 buah baut yang ada. (lihat gambar).
 Setelah Anda melepaskan baut yang ada, barulah mekanik tersebut bisa dilepaskan 
 dari body printer dengan cara menarik mekanik printer tersebut keatas

11. Gambar di bawah ini adalah mekanik printer yang telah berhasil di lepaskan dari body

12. Posisi MainBoard dari printer epson TX121x ini terletak pada bagian belakang 
sebelah kiri (lihat gambar)

13. Lepaskan 2 buah baut pada bagian MainBoard, setelah itu Anda bisa 
melepaskan MainBoard tersebut.

14. Karena printer saya ini mengalami kerusakkan mati total, dan setelah saya 
ukur menggunakan Avometer. Ternyata yang rusak adalah pada komponen Dioda (D1).
 Dan langsung saya lakkan penggantian dengan dioda yang baru. Dikarenakan
 dipasaran tidak ada dioda yang saya denga dioda yang ada pada printer epson ini, 
maka saya menggunakan dioda 1 Ampere.

15. Gambar dioda yang rusak

16. Dioda 1 Ampere yang saya gunakan untuk mengganti dioda printer yang rusak

17. Pada saat pemasangan dioda ini. Yang perlu Anda perhatikan adalah posisi 
dari kaki anoda dan kathoda dioda tersebut.
18. Pada gambar dibawah ini. Terlihat pada papan PCB yang saya lingkari menunjukkan
 bagian anoda dioda (garis putih tebal)

19. Maka saya lakukan pemasangan dioda 1 Ampere sesuai gambar pada papan 
PCB tersebut. Dan hasil dari pemasangan dioda tersebat bisa anda lihat pada gambar dibawah

20. Setelah saya selesai memlakkan penggantian dioda tersebut, dan saya
 hubungkan semua konnektor yang ada pada MainBoard seperti semula, alhamdulillah
 printer epson TX121x saya kembali hidup dengan normal.

Demikian sedikit pengetahuan tentang cara membongkar printer TX121x yang bisa saya 
bagikan. Dan semoga posting saya ini bisa menambah pengetahuan kita tentang reparasi 
peralatan elektronika.
 
semoga bermanfaat,,.. :) :) :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar