Kamis, 18 Februari 2016

Mengenal Pengertian dan Cara Kerja BIOS

Mengenal cara kerja BIOS merupakan hal yang dapat membantu kita saat hendak melakukan troubleshooting pada kerusakan komputer. Seperti misalnya pada kasus komputer mati total ternyata bisa diatasi dengan cara mereset BIOS komputer. Dalam artikel ini kita akan mencoba mengenal BIOS lebih dekat.

Pengertian BIOS

BIOS
BIOS adalah singkatan dari Basic Input Output System, merupakan suatu software (ditulis dalam bahasa assembly) yang mengatur fungsi dasar dari perangkat keras (hardware) komputer. BIOS tertanam dalam sebuah chip memory (ROM ataupun Flash Memory berbahan Comlpimentari Metal Oxide Semiconductor-CMOS)  yang terdapat pada motherboard. Sebuah baterai yang biasa disebut sebagai baterai CMOS berfungsi untuk menjaga agar tanggal dan setingan lainnya yang telah kita set pada BIOS tidak hilang atau kembali ke konfigurasi awal meskipun komputer dimatikan.

Fungsi utama BIOS

Fungsi utama BIOS adalah untuk memberikan instruksi yang dikenal dengan istilah POST
(Power On Selft Test) yaitu perintah untuk menginisialisasi dan identifikasi perangkat sistem seperti CPU, RAM, VGA Card, Keyboard dan Mouse, Hardisk drive, Optical (CD/DVD) drive dan hardware lainnya pada saat komputer mulai booting.

Cara Kerja BIOS  

Seperti telah dijelaskan diatas bahwa fungsi utama BIOS adalah melakukan POST.
Sedangkan urutan-urutan atau cara kerja BIOS adalah dimulai dengan proses inisialisasi,
dimana dalam proses ini kita bisa melihat jumlah memory yang terinstall, jenis hardisk dan
 kapasitasnya dan sebagainya.

BIOS kemudian akan mencari, menginisialisasi dan menampilkan informasi dari Graphics
Card. Kemudian akan mengecek device ROM lain seperti hardisk dan kemudian melakukan
 pengetesan RAM yaitu memory count up test. Setelah  semua test komponen berhasil
dilakukan, BIOS kemudian akan mencari lokasi booting device dan Sistem Operasi.

Mengenai cara kerja BIOS atau urutan-urutan apa saja yang dikerjakan BIOS pada saat
melakukan POST ini bisa dibaca pada postingan mengenai urutan proses startup komputer.

Cara Akses BIOS

Untuk mengakses BIOS dapat kita lakukan dengan menekan tombol tertentu (biasanya
 tombol Delete atau F2) pada Keyboard pada saat pertama kali komputer dinyalakan.
Akan terdapat tulisan misalnya "Pres F2 to enter setup", maka langsung aja kita tekan
tombaol F2 berulang-ulang.

Seting BIOS



Cara seting atau konfigurasi BIOS ini berbeda-beda tergantung dari vendor pembuatnya,
 disini saya akan menampilkan menu-menu pada BIOS yang umum kita temui yaitu Phoenix
Award BIOS. Menu utama pada BIOS ini adalah :

  1. Standard CMOS Features, untuk seting tanggal dan melihat hardisk yang terdeteksi, dll.
  2. Advanced BIOS Features, pengaturan boot device priority (pilihan device untuk pertama 
  3. booting) dapat diset disini.
  4. Advanced Chipset Features
  5. Integrated Peripherals
  6. Power Management Setup
  7. PnP/PCI Configuration
  8. PC Health Status, kita bisa cek temperatur dan tegangan dari Power Suplly disini.
  9. Load Fail-Safe Defaults (Load Factory Setting), pilih menu ini untuk mengembalikan seluruh setingan ke mode asalnya (default).
  10. Load Optimized Defaults
  11. Set Supervisor Password
  12. Set User Password
  13. Save & Exit Setup
  14. Exit Without Saving 
  15. Mengenal BIOS Dan Fungsinya



    Jika pada posting sebelumnya telah diinformasikan tentang peripheral komputer 
    maupun laptop, sebagai lanjutan kita akan belajar dan mengenal bios dan fungsinya
    Bios merupakan singkatan dari Basic Input Output System. Yang merupakan sebuah 
    program dasar yang ditanam didalam sekeping chipset sebuah komputer dan 
    mempunyai fungsi sebagai berikut :
  16.  Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras 
  17. (hardware) dengan menggunakan BIOS Runtime Services.
  18. Pengatur konfigurasi dasar seperti tanggal, waktu, perioritas booting, serta tingkat
  19.  kestabilan komputer.
  20. Memuat dan menjalankan sistem operasi.
  21. Sebagai inisialisasi (penyalaan) terhadap hardware yang dalam prosesnya disebut 
  22. dengan Power On Self Test.
Bios melayani antarmuka komunikasi tingat rendah, seperti keyboard. Karena erat kaitannya 
dengan perangkat keras, maka bios biasanya didesain dengan menggunakan bahasa assembly 
perakitan) yang disesuaikan dengan mesin yang bersangkutan.
Istilah BIOS pertama kali muncul pada sistem operasi CP/ M dan merupakan bagian dari prose
s booting saat pertama kali dinyalakan. Dalam bahasa yunani, istilah bios diartikan dengan “kehidupan”.
Di dalam bios terdapat beberapa komponen dasar yaitu :
  • Program Bios Setup. Yakni sebuah program yang memungkinkan pengguna untuk 
  • mengubah konfigurasi hardware, seperti tipe hardisk, disk drive, manajemen daya listrik 
  • dan kinerja komputer. Yang bisa diatur sesuai keinginan user. Bios juga menyembunyikan 
  • pengaksesan perangkat secara detail yang cukup sulit diatur secara langsung.
  • Driver. Sebagai pengeset utama perangkat keras dasar, yaitu video adapter, perangkat input, processor.
  • Program Boot Strapper utama yang memungkinkan komputer agar lancar dalam
  •  melakukan proses booting ke dalam sistem operasi yang telah terpasang.
Bios juga sering disebut sebagai ROM BIOS dan firmware karena bios tersimpan didalam 
chip memory yang hanya membaca pada motherboard. Kenapa harus disimpan di dalam 
Rom? Agar, bios dapat diekskusi secara cepat pada saat komputer dinyalakan tanpa harus
 menghidupkan media penyimpan terlebih dahulu.
Meskipun bios tersimpan di dalam memori hanya baca, tetapi bios tidk disimpan di dalam 
Rom, melainkan tersimpan di dalam sebuah chip terpisah yang disebut dengan Real Time 
Clock (RTC)
. Komponennya berupa NVRAM dan merupakan salah satu golongan CMOS. Karena 
itulah bios bisa bekerja walaupun hanya menggunakan sumber tegangan yang sangat kecil.
Sebalum tahun 1995, bios selalu disimpan didalam media penyimpan yang tidak bisa diubah oleh
 pengguna. Maka dari itu seiring dengan kompleksnya sebuah sistem komputer, maka bios disimpan
 di dalam EEPROM sehingga para user bisa lebih leluasa untuk mengubah sesuai dengan
 kebutuhan, misalnya untuk upgrade. Hal ini sangat penting dilakukan untuk menyesuaikan 
dengan jenis processor yang baru muncul. Tetapi perlu untuk digaris bawahi bahwa proses 
upgrade yang tidak benar bisa mengakibatkan motherboard menjadi mati mendadak, 
sehingga proses booting tidak bisa dilakukan.  
sekian dari saya semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar